TIMUN
MAS LEBAY
·
FEBRYANTI.M
sebagai TIMUN MAS
·
ADIL
MUSLIM sebagai AYAH(Petani)
·
RAHMA
YULIANINGSIH.Ende sebagai IBU
·
YUSRIANDI
sebagai RAKSASA
Dahulu kala, hidup sepasang suami istri yang kesehariannya sebagai
petani. Mereka tinggal di sebuah desa di dekat hutan. Mereka hidup bahagia.
Sayangnya mereka belum dikaruniai seorang anak pun. Setiap hari mereka berdoa
pada Yang Maha Kuasa. Mereka berdoa agar segera diberi seorang anak.
(1)Ayah :”ya tuhan, beri lah hamba mu ini
seorang anak, jika tidak ya sudah lah”(Setiap hari) ..
Suatu hari seorang raksasa melewati tempat tinggal mereka. Raksasa
itu mendengar doa suami istri itu. Raksasa itu kemudian memberi mereka biji
mentimun.
(2)Raksasa :”hey, kamu mau punya anak..?”
(3)Ayah :”ya mau..mau mauuu bangeeet.”
(4)Raksasa :“Kalo gitu tanamlah biji ini. Nanti kau akan mendapatkan seorang anak perempuan,”
(3)Ayah :”ya mau..mau mauuu bangeeet.”
(4)Raksasa :“Kalo gitu tanamlah biji ini. Nanti kau akan mendapatkan seorang anak perempuan,”
(5)Ayah :“Terima
kasih, Raksasa,”
(6)Raksasa :“Tapi ada syaratnya. Kamu follow twitter aku dulu yah dan Pada usia 17 tahun anak itu harus kalian serahkan padaku,”
(7)Ibu :”ya aku setuju...”
(6)Raksasa :“Tapi ada syaratnya. Kamu follow twitter aku dulu yah dan Pada usia 17 tahun anak itu harus kalian serahkan padaku,”
(7)Ibu :”ya aku setuju...”
(8)Ayah :”tapi bu..?”
(9)Ibu :”ahh ayah diem aja apa si susahnya Follow twitter
raksasa..?
(10)Ayah :”susah tu..ayah kan gak ada pulsaaa(iklan
Telkomsel)..”
(11)Ibu :”aah gak peduli pokoknya aku mau punya anak!”
(11)Ibu :”aah gak peduli pokoknya aku mau punya anak!”
Suami istri
itu sangat merindukan seorang anak. Karena itu tanpa berpikir panjang mereka
setuju. Suami istri petani itu kemudian menanam biji-biji mentimun itu. Setiap
hari mereka merawat tanaman yang mulai tumbuh itu dengan sebaik mungkin.
(12)Ibu :”yah..ayah..ayo kesini !”
(13)Ayah :”ada apa bu..? ayah lagi sibuk online nih”
(14)Ibu :”iisstt,Offline dulu donk penting nih !”
(15)Ayah :”huuh, padahal lagi asik chatingan ama Cinta Laura, hehehe…
(16)Ibu :”iii ayah nih”
(13)Ayah :”ada apa bu..? ayah lagi sibuk online nih”
(14)Ibu :”iisstt,Offline dulu donk penting nih !”
(15)Ayah :”huuh, padahal lagi asik chatingan ama Cinta Laura, hehehe…
(16)Ibu :”iii ayah nih”
(suami
keluar dari kamarnya)
(17)Ayah :”wah..mentimun apa’an nih..?”(mulut ternganga)
(18)Ibu :”anehkan yah..?
(17)Ayah :”wah..mentimun apa’an nih..?”(mulut ternganga)
(18)Ibu :”anehkan yah..?
Buah
mentimun itu semakin lama semakin besar dan berat. Ketika buah itu masak, mereka
memetiknya. Dengan hati-hati mereka memotong buah itu. Betapa terkejutnya
mereka, di dalam buah itu mereka menemukan bayi perempuan yang sangat cantik.
Suami istri itu sangat bahagia. Mereka memberi nama bayi itu Timun Mas.
(19)Ayah :”innalilahi roji’un”
(20)Ibu :”astagfirullah kelees”
(21)Ayah :”ya itu dia maksud ayah”
(22)Ibu :”hmm, alhamdulilah ternyata benar apa yang dikatakan raksasa itu”
(20)Ibu :”astagfirullah kelees”
(21)Ayah :”ya itu dia maksud ayah”
(22)Ibu :”hmm, alhamdulilah ternyata benar apa yang dikatakan raksasa itu”
(23)Ayah :”iya bener,hehe emang raksasa apa..?”(Muke
bodo).
(24)Ibu :”hah?,capek deh”
(25)Ayah :”hehe, ya udah lah gak usah di bahas yang penting sekarang kita punya anak”
(25)Ayah :”hehe, ya udah lah gak usah di bahas yang penting sekarang kita punya anak”
(26)Ayah
Istri:”kita punya anak..kita punya anak..kita punya anak”(berjoget)
(27)Ayah :”eh wait,,wait ,,wait kita belum kasi
nama ini anak”
(28)Ibu :”ibu punya ide bagaimana kalo’ kite beri nama anak kita Timun mas”
(29)Ayah :”iya, karena dia lahir dari timun yang warna keemasan kan!”
(28)Ibu :”ibu punya ide bagaimana kalo’ kite beri nama anak kita Timun mas”
(29)Ayah :”iya, karena dia lahir dari timun yang warna keemasan kan!”
Saking senangnya mereka mengundang dangdut keliling untuk
merayakannya.
Tahun demi tahun berlalu.sekarang umur Timun Mas 5 tahun, dia tumbuh sebagai anak yang lebay dan alay dan dia sedang bermain bersama orang tuanya.
(bermain polisi-polisi)”
Tahun demi tahun berlalu.sekarang umur Timun Mas 5 tahun, dia tumbuh sebagai anak yang lebay dan alay dan dia sedang bermain bersama orang tuanya.
(bermain polisi-polisi)”
(30)Ayah : “Ayah capek nih, udah dulu deh mainnya”
Karena Ayah Timun Mas capek, akhirnya mereka istirahat di ruang tamu
dan berbincang-bincang.
(31)Ibu : “anakku sayang, kalau udah besar kamu mau
jadi apa?”
(32)Timun
: “Ayah Ibu, kalau Timun udah besar, timun mau jadi guru, jadi dokter, jadi model, jadi pemain
sinetron, pramugari, dan semuaa muanya…”
(33)Ayah : “cita-cita yang mulia nak”
(34)Ibu : “tapi cita-citanya kebanyakkan nak,
bagaimana kalau satu aja?”
(35)Timun
: “aku gak mau! Timun mau semuanya…hihihi(menangis)”
(36)Ibu : “cup cup cup, iya deh kamu bisa jadi
semuanya”
(37)Timun:
“yeyeyeye, aku suka itu!…”
Sementara itu, si raksasa sedang kelaparan di dalam hutan karena
menunggu Timun Mas berumur 17 tahun.
(38)Raksasa:
“aduuh lapeer… lama banget anak dalam timun itu berusia 17 tahun. Selama ini
cuma makan monyet, ular, dan tikus tanah. Daripada aku makin kelaparan lebih
baik buka twitter aku dulu, sapa tau ada follower baru.”
Bertahun-tahun
kemudian ulang tahun Timun Mas yang ke-17, sang raksasa datang kembali. Raksasa
itu menangih janji untuk mengambil Timun Mas. Petani itu takut
tapi dia mencoba tenang
(39)Ayah : “Tunggulah sebentar. Timun Mas sedang
Pacaran. Istriku akan memanggilnya,”
(40)Ibu :“Anakku,(mak datang dari jauh)
(41)Timus mas:”napa bu..?”
(42)Ibu :” timun ambillah ini,”(sambil menyerahkan sebuah kantung kresek). “Ini akan menolongmu melawan Raksasa. Sekarang larilah secepat mungkin,”
(43)timus mas: ”ha ..?raksasa?hari gene..!”
(41)Timus mas:”napa bu..?”
(42)Ibu :” timun ambillah ini,”(sambil menyerahkan sebuah kantung kresek). “Ini akan menolongmu melawan Raksasa. Sekarang larilah secepat mungkin,”
(43)timus mas: ”ha ..?raksasa?hari gene..!”
(44)Ibu : “beneran nak!”
(45)Timun mas: “wah,
aku takut!”
(46)Ibu : ”cepat nak, kamu harus lari..”
(46)Ibu : ”cepat nak, kamu harus lari..”
(47)Timun mas:”tapi
bu?”(tak rela melepaskan tangan ibunya)
(48)Ibu : “pergilah nak!”
(49)Timun mas: “oke,
fiks fiks. Aku pergi"
Karena tak
mau jadi durhaka kepada ibu seperti malin kundang Maka Timun Mas pun segera
melarikan diri.Suami istri itu sedih atas kepergian Timun Mas. Tapi mereka
tidak rela kalau anaknya menjadi santapan Raksasa.
(50)Raksasa:”haduuh,
lama bener anak mu pacaran aku sudah gak sabar nih”
(51)Ayah :”sabar sebentar abang raksasa, makan
pisang goreng dulu yah”
(52)Raksasa:”tidaak !
aku tak makan pisang goreng tapi aku makan timun mas panggang di tambah sambel
mmm enak tuh”(mengeluarkan lidahnya).
(53)Ayah(petani):”ha..?”(takut
sambil menelan air liur)
(54)Raksasa :”aahhh kelama’an pasti kalian menipu ku…ku hancur kan pondok ini hiya..hiya”
(54)Raksasa :”aahhh kelama’an pasti kalian menipu ku…ku hancur kan pondok ini hiya..hiya”
Raksasa segera berlari mengejar Timun Mas. Raksasa semakin dekat.
(55)Raksasa : “hey Timun Mas, jangan lari kau!”
(56)Timun Mas :”aduh gimana ni..? oo iya ini bisa di
gunakan, wah bagus sekali.”(mengambil segenggam garam . Lalu garam itu
ditaburkan ke arah Raksasa).
Tiba-tiba
sebuah laut yang luas pun terhampar. Raksasa terpaksa berenang dengan susah
payah.
(57)raksasa: “aduh
aduh…”
(58)Timun : “yeyeye,(menjulurkan lidanya ke raksasa)”
Timun Mas
berlari lagi. Tapi kemudian Raksasa hampir berhasil menyusulnya.
(59)Timun Mas :”yaa
ampun cepat banget ni raksasa ,aku harus kembali mengambil benda ajaib dari
kantungku. Raksasa, Rasakan ini cabai Indofood..!!”
Seketika
pohon dengan ranting dan duri yang tajam memerangkap Raksasa.
(60)Raksasa :”aw..aw..aw
aduh..aduh… ( berteriak kesakitan).
Sementara
itu Timun Mas berlari menyelamatkan diri.
(61)Timun Mas :”kasian deh loo!”
Tapi Raksasa sungguh kuat. Ia lagi-lagi hampir menangkap Timun Mas.
Maka Timun Mas pun mengeluarkan benda ajaib ketiga. Ia menebarkan biji-biji
mentimun ajaib.
(62)Timun
Mas :”wah, kamu gak nyerah-nyerah juga
yah? Rasakan ini, biji mentimun ajaib”
Seketika tumbuhlah kebun mentimun yang sangat luas. Raksasa sangat
letih dan kelaparan. Ia pun makan mentimun-mentimun yang segar itu dengan
lahap. Karena terlalu banyak makan, Raksasa tertidur.
Timun Mas kembali melarikan diri. Ia berlari sekuat tenaga. Tapi lama kelamaan tenaganya habis.
Timun Mas kembali melarikan diri. Ia berlari sekuat tenaga. Tapi lama kelamaan tenaganya habis.
(63)Timun
mas: “aduh, aku capek”
Lebih
celaka lagi Raksasa terbangun dari tidurnya. Raksasa lagi-lagi hampir
menangkapnya.
(64)Raksasa : “hey Timun! Ku makan kau”
Timun Mas sangat ketakutan. Ia pun melemparkan senjatanya yang
terakhir, segenggam terasi udang. Lagi-lagi terjadi keajaiban.
(65)Timun
mas: “Semoga ini bisa membuat raksasa itu mati, rasakan lagi ini! Terasi udang
ABC”
Sebuah danau lumpur yang luas terhampar. Raksasa terjerembab ke
dalamnya. Tangannya hampir menggapai Timun Mas. Tapi danau lumpur itu
menariknya ke dasar. Raksasa panik. Ia tak bisa bernapas, lalu tenggelam.
(66)Raksasa : “aww…. Aku tak mau matii”
Akhirnya raksasa itu mati, dan Timun Mas pun lega. Ia telah selamat.
Timun Mas pun kembali ke rumah orang tuanya. Ayah dan Ibu Timun Mas senang
sekali melihat Timun Mas selamat. Mereka menyambutnya.
(67)Ibu : “Alhamdulillah, akhirnya kau
selamat nak”
(68)Ayah : “kamu hebat bisa mengalahkan raksasa
itu”
(69)Timun : “yee…”
(70)Ayah Ibu: “Terima
Kasih, Tuhan. Kau telah menyelamatkan anakku,” (kata mereka gembira).
Sejak saat itu Timun Mas dapat hidup tenang bersama orang tuanya. Mereka dapat hidup bahagia tanpa ketakutan lagi. sekian,,,,,,,,
Bagus sekali drama nya
BalasHapusIJIN COPY
BalasHapus